"Saya Enggak Tahu Itu Pabrik Mercon, kalau Tahu Saya Tidak Bolehin..."


Ridwan Aji Pitoko
Kompas.com - 27/10/2017, 11:30 WIB
Warga melakukan pengaduan tentang anggota keluarganya yang menjadi korban kebakaran pabrik mercon di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (27/10/2017).(Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com)


JAKARTA, KOMPAS.com - Posko polisi untuk keluarga korban pabrik mercon di Rumah Sakit Polri terus didatangi sejumlah orang. Mereka bertanya-tanya, apakah ada anggota keluarganya yang bekerja di pabrik mercon dibawa ke rumah sakit itu.

Siman salah satunya. Warga Kosambi tersebut datang ke RS Polri Kramat Jati untuk mencari jenazah istrinya yang bernama Macik.

"Saya sudah mencari ke empat rumah sakit enggak ketemu juga, akhirnya saya ke sini (RS Polri) dan tadi kakaknya saya bawa buat dites DNA," kata Siman kepada wartawan, Jumat (27/10/2017).
Siman meyakini, jenazah istrinya berada di RS Polri dan berniat untuk segera membawanya pulang dan memakamkannya.

"Katanya saya mesti tunggu hasilnya, satu minggu katanya. Selama seminggu itu saya dan anggota keluarga lainnya akan terus cari informasi soal istri saya," ujar dia.

Petugas forensik RS Polri Kramatjati menurunkan jenazah korban kebakaran pabrik kembang api di Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramatjati, Jakarta, Kamis (26/10/2017). Petugas medis akan melakukan otopsi terhadap 47  jenazah korban kebakaran di pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses untuk melengkapi proses identifikasi oleh kepolisian.
Petugas forensik RS Polri Kramatjati menurunkan jenazah korban kebakaran pabrik kembang api di Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramatjati, Jakarta, Kamis (26/10/2017). Petugas medis akan melakukan otopsi terhadap 47 jenazah korban kebakaran di pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses untuk melengkapi proses identifikasi oleh kepolisian.(ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Siman bercerita, terakhir bertemu istrinya ketika mengantar ke tempat kerja atau ke pabrik mercon tersebut. Saat ledakan terjadi, dia langsung bergegas menuju pabrik lantaran tak jauh dari tempat tinggalnya.

"Saya ingat, istri saya kerja pakai baju merah, jilbab, dan celana biru. Sekarang enggak tahu kondisinya gimana," ucapnya.

Selain Siman, seorang warga Tangerang bernama Iwan juga tengah mencari jenazah keponakannya bernama Diana (15). Dengan raut wajah sedih, Iwan mengaku telah mencari keponakannya tersebut ke empat rumah sakit, tetapi tidak ditemukan juga.

"Saya cari keponakan saya, usianya masih 15 tahun. Saya sudah ke Mitra Husada, RSUD Tangerang, RSIA BUN tapi enggak ketemu. Terus pihak kelurahan suruh saya ke RS Polri," kata dia.

Petugas forensik RS Polri Kramatjati menurunkan jenazah korban kebakaran pabrik kembang api di Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramatjati, Jakarta, Kamis (26/10/2017). Petugas medis akan melakukan otopsi terhadap 47  jenazah korban kebakaran di pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses untuk melengkapi proses identifikasi oleh kepolisian.
Petugas forensik RS Polri Kramatjati menurunkan jenazah korban kebakaran pabrik kembang api di Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramatjati, Jakarta, Kamis (26/10/2017). Petugas medis akan melakukan otopsi terhadap 47 jenazah korban kebakaran di pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses untuk melengkapi proses identifikasi oleh kepolisian. (ANTARA FOTO / GALIH PRADIPTA)


Iwan mengatakan, keponakannya yang baru lulus SMP tersebut baru bekerja selama dua minggu di pabrik tersebut. Dia mengaku baru tahu keponakan itu bekerja di pabrik yang membuat mercon.

"Setahu saya sudah kerja dua minggu dia. Saya dan lainnya enggak tahu kalau itu pabrik mercon, kalau tahu pasti enggak saya bolehin," sesal Iwan.

Siman dan Iwan dua di antara sejumlah orang yang mencari keluarganya. Keluarga yang mencari terlihat mendatangi posko dengan membawa beberapa dokumen, seperti KTP dan kartu keluarga, untuk membuktikan anggota keluarga yang menjadi korban kebakaran di pabrik mercon Tangerang.

Gudang mercon milik PT Panca Buana ini meledak pada Kamis (26/10/2017) pukul 09.00 WIB. Pihak pemadam baru tiba pukul 10.30 WIB dengan sebelas mobil pemadam.

Sejumlah warga dan petugas pemadam kebakaran menyebut pintu gerbang dalam kondisi terkunci. Untungnya, warga setempat sempat membobol tembok gudang untuk menyelamatkan para karyawan yang terjebak di dalam. Api berhasil dipadamkan pada pukul 12.00 WIB.

Berdasarkan data sementara ada 103 pekerja yang berada dalam pabrik tersebut. 47 di antaranya sudah dipastikan menjadi korban meninggal.

Petugas forensik RS Polri Kramatjati menurunkan jenazah korban kebakaran pabrik kembang api di Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramatjati, Jakarta, Kamis (26/10/2017). Petugas medis akan melakukan otopsi terhadap 47  jenazah korban kebakaran di pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses untuk melengkapi proses identifikasi oleh kepolisian.
Petugas forensik RS Polri Kramatjati menurunkan jenazah korban kebakaran pabrik kembang api di Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramatjati, Jakarta, Kamis (26/10/2017). Petugas medis akan melakukan otopsi terhadap 47 jenazah korban kebakaran di pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses untuk melengkapi proses identifikasi oleh kepolisian.(ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Ia menjelaskan bahwa pabrik baru beroperasi sekitar dua atau tiga bulan yang lalu.



Dapatkan Promo Deposit awal Khusus IBCBET Sebesar :
-Depo Rp.100.000 Dapatnya Rp.125.000
-Depo Rp.500.000 Dapatnya Rp.650.000
-Depo Rp.1.000.000 Dapatnya Rp.1.500.000