KOMPAS.com — WhatsApp
sebagai layanan bertukar pesan singkat kembali menjadi sorotan. Jika
sebelumnya dipakai menyebarkan hoaks, WhatsApp kini dilaporkan
mengandung konten yang menjurus ke pornografi.
Konten menjurus pornografi tersebut berupa gambar bergerak dengan format file GIF. Tampilan yang menjurus ke pornografi itu dapat dicari dengan mudah di dalam aplikasi dengan kata kunci tertentu.
Konten gambar bergerak GIF di WhatsApp disediakan pihak ketiga. File GIF ini biasanya digunakan sebagai pelengkap saat pengguna saling bertukar pesan di WhatsApp.
Berdasarkan pantauan KompasTekno, keberadaan konten tersebut ramai dibicarakan netizen di Tanah Air sejak Minggu (5/11/2017).
Awalnya, warga internet beramai-ramai mengunggah screenshot cara mengakses fitur tersembunyi WhatsApp. Namun, kemudian disadari, langkah tersebut justru membuat konten pornografi itu semakin tersebar.
Keramaian berlanjut dengan ajakan tidak menyebarkan screenshot tersebut. Netizen mendesak pemerintah memblokir fitur tersebut. Bahkan, ada yang meminta WhatsApp diblokir di Indonesia.
Layanan percakapan digital serupa WhatsApp, yaitu Telegram, sebelumnya diblokir pemerintah karena dianggap menjadi alat komunikasi pelaku radikalisme dan penyebaran konten pornografi.
Belum ada langkah cepat yang dilakukan pemerintah, khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam memblokir konten pornografi itu di WhatsApp. Saat dicoba KompasTekno, Senin pagi, konten masih bisa diakses, baik di perangkat Android maupun iOS.
Konten menjurus pornografi tersebut berupa gambar bergerak dengan format file GIF. Tampilan yang menjurus ke pornografi itu dapat dicari dengan mudah di dalam aplikasi dengan kata kunci tertentu.
Konten gambar bergerak GIF di WhatsApp disediakan pihak ketiga. File GIF ini biasanya digunakan sebagai pelengkap saat pengguna saling bertukar pesan di WhatsApp.
Berdasarkan pantauan KompasTekno, keberadaan konten tersebut ramai dibicarakan netizen di Tanah Air sejak Minggu (5/11/2017).
Awalnya, warga internet beramai-ramai mengunggah screenshot cara mengakses fitur tersembunyi WhatsApp. Namun, kemudian disadari, langkah tersebut justru membuat konten pornografi itu semakin tersebar.
Keramaian berlanjut dengan ajakan tidak menyebarkan screenshot tersebut. Netizen mendesak pemerintah memblokir fitur tersebut. Bahkan, ada yang meminta WhatsApp diblokir di Indonesia.
Layanan percakapan digital serupa WhatsApp, yaitu Telegram, sebelumnya diblokir pemerintah karena dianggap menjadi alat komunikasi pelaku radikalisme dan penyebaran konten pornografi.
Belum ada langkah cepat yang dilakukan pemerintah, khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam memblokir konten pornografi itu di WhatsApp. Saat dicoba KompasTekno, Senin pagi, konten masih bisa diakses, baik di perangkat Android maupun iOS.
Dapatkan Promo Deposit awal Khusus IBCBET Sebesar :
-Depo Rp.100.000 Dapatnya Rp.125.000
-Depo Rp.500.000 Dapatnya Rp.650.000
-Depo Rp.1.000.000 Dapatnya Rp.1.500.000